Knowledgebase

Untuk memiliki website yang aktif di internet, Anda memerlukan hosting web. Tapi, bagaimana Anda memilih jenis hosting yang tepat untuk bisnis Anda? Dan apa perbedaan antara Cloud Hosting vs Share Hosting?

Memilih Web Hosting bisa saja terasa rumit dan memiliki banyak pilihan, tetapi tidak perlu  merasa bingung karena di artikel ini akan kita jelaskan perbedaannya.

Di bawah ini kami mendalami perbedaan antara Cloud Hosting dan Share Hosting. Ini adalah dua pilihan hosting yang paling umum. Ingat, tidak ada pilihan yang tepat untuk semua orang, jenis hosting yang tepat untuk Anda tergantung pada kebutuhan situs web Anda.

Apa Itu Shared Hosting?

Shared Hosting adalah solusi jenis hosting termurah, paling populer dan paling banyak tersedia. Anda biasanya pernah melihatnya di iklan kan seharga Rp 50.000 atau kurang sebulan.

Dengan Shared Hosting, satu server dibagi di antara beberapa pengguna. Setiap pengguna akan mendapatkan jumlah bandwith yang dibagikan. Namun, setiap pengguna juga dapat menempatkan situs dalam jumlah tak terbatas di akun mereka. Jadi server yang dibagi antara beberapa akun terkadang bisa menjadi hosting ribuan situs!.

Ini berarti situs Anda dapat berkinerja buruk jika situs lain di server yang sama menggunakan terlalu banyak sumber daya. Namun, web host provider biasanya melakukan yang terbaik untuk mengurangi efek ini.

Cloud Hosting lebih baik untuk situs yang lebih besar, sedangkan Shared Hosting bisa menjadi pilihan yang bagus untuk mereka yang memiliki anggaran sangat terbatas atau untuk orang yang berencana menjaga situs mereka tetap kecil.

Apa Itu Cloud Hosting?

Cloud Hosting atau Cloud VPS Hosting memungkinkan Anda menggunakan sumber daya dari beberapa server, berbeda dengan Shared Hosting yang hanya menggunakan satu lokasi server saja. Hal ini membuat layanan Cloud Hosting sangat dicari.

Manfaat utama dari cloud hosting adalah memungkinkan ekspansi tanpa batas dan harus dimiliki untuk situs dengan traffic yang padat. Cloud Hosting juga memungkinkan perlindungan yang lebih besar dari server yang kewalahan. Jika satu server kewalahan, Anda hanya akan dialihkan ke server cloud lain sehingga kemungkinan server down sangat minim sekali terjadi.

Cloud Hosting vs Share Hosting. Mana Yang Lebih Bagus?

Cloud Hosting secara luas dilihat sebagai pilihan yang lebih baik dari pada Shared Hosting karena kemampuannya untuk menangani besarnya traffic pengunjung, perlindungan keamanan yang ditingkatkan dan keandalannya.

Namun, tambahan ini dikenakan biaya, dan sebagian besar opsi Cloud Hosting lebih mahal dari pada Paket Shared Hosting. Tetapi jika Anda berencana untuk mengembangkan situs Anda dan Anda membutuhkan situs dengan tingkat kinerja tinggi, keuntungannya, maka Cloud Hosting mungkin akan menjadi pilihan terbaik untuk kebutuhan Anda.

Nah jadi Paket Hosting apa yang akan Anda pilih? Eitss jangan buru – buru memilih, karena Anda sudah berada di situs penyedia layanan hosting yang tepat. Kami memiliki Paket Cloud Hosting yang murah dengan fitur melimpah.

Melakukan Backup pada website secara berkala sangatlah penting dilakukan agar data yang ada di website tetap aman jika sewaktu – waktu terjadi file corrupt, terkena hack atau human error. Dengan menyimpan file backup website Anda bisa dengan mudah mengembalikan data website / restore.

Cara Backup Website Melalui cPanel

Berikut adalah langkah – langkah cara backup website melalui cPanel :

1. Silahkan melakukan login ke akun cPanel Anda dengan mengakses “namadomainanda.com/cpanel”, namadomain.com diganti sesuai domain Anda.

2. Setelah berhasil login, silahkan ke tab Files > Backup Wizard.

3. Silahkan klik tombol Backup untuk memulainya.

4. Kemudian klik tombol Full Backup untuk cadangan seluruh file website Anda. Ada catatan untuk fitur ini ialah Anda hanya dapat menggunakan opsi ini untuk memindahkan file website Anda ke server lain atau mengunduh salinan file website Anda.

5. Anda bisa memilih backup Home Directory agar file cadangan bisa tersimpan di server. Selain itu, Anda juga bisa menginput alamat email untuk mendapatkan notifikasi terkait proses backup melalui email. Jika sudah, klik Generate Backup untuk menjalankan proses pencadangan.

6. Proses Full Backup sedang berjalan. Anda perlu menunggu beberapa menit. Ketika proses pencadangan selesai, Anda juga akan mendapatkan email notifikasi dari cPanel. Selanjutnya, klik tombol Go Back.

7. Anda akan kembali ke halaman sebelumnya. Jika proses pencadangan telah selesai, akan muncul link untuk mengunduh file hasil pencadangan data website. Klik link tersebut untuk mengunduh file ke penyimpanan lokal Anda.

8. Selanjutnya, akan muncul jendela untuk mengunduh dan menyimpan file pencadangan website dengan ekstensi .tar ke penyimpanan lokal.

Cara Restore Website Melalui cPanel

Berikut adalah langkah – langkah cara restore website melalui cPanel :

1. Pada halaman cPanel, silahkan ke tab Files > Backup Wizard.

2. Anda akan berada di halaman Backup Wizard, silahkan klik tombol Restore untuk memulainya.

3. Selanjutnya Anda bisa memilih bagian mana yang ingin dilupihkan. Misalnya, Email Forwarders. Klik tombolnya.

4. Silahkan klik Choose File untuk mengupload file cadangan yang berekstensi .tar dari penyimpanan lokal Anda yang sudah di unduh sebelumnya. Lalu klik tombol Upload.

5. File pencadangan berhasil dipulihkan. Akan muncul pesan sukses seperti gambar di bawah ini.

Selamat! Anda berhasil melakukan backup & restore file website. Baca juga tentang Cara Forward Email di cPanel

Dalam beberapa kasus, fungsi situs web Anda yang benar bergantung pada versi PHP yang diinstall di server. Panduan ini menjelaskan cara merubah versi PHP di cPanel.

Berkat adanya menu Select PHP Version, memungkinkan Anda untuk mengubah versi PHP, mengaktifkan/menonaktifkan modul fungsi PHP dengan mudah. Untuk mengecek versi PHP saat ini yang sedang Anda gunakan silahkan kunjungi artikel ini.

Berikut adalah langkah – langkah cara merubah versi PHP di cPanel :

1. 1. Login ke akun cPanel Anda
   2. Scroll ke bawah cari tab Software > Select PHP Version

3. Disini anda akan melihat daftar modul dan ekstensi yang tersedia. Jika Anda tidak perlu mengubah versi PHP dan hanya ingin mengaktifkan/menonaktifkan ekstensi tertentu, Anda dapat melakukannya dengan mencentang/menghapus centang pada kotak yang sesuai. Gunakan kotak drop-down Current PHP version untuk memilih versi yang diperlukan dan klik Set as current untuk menerapkan perubahan.